sofware penambah saldo rekening

Jumat, 30 November 2012

Penyebab Mimisan Pada Anak dan Orang Dewasa

Penyebab mimisan pada anak dan orang dewasa dapat terjadi karena beberapa hal. Berikut gejala, penyebab dan cara mengatasi mimisan pada anak dan orang dewasa. penyakit mimisan pada anak dan orang dewasaBagian dalam hidung dilapisi oleh selaput lendir yang selalu basah. Selaput lendir ini banyak mengandung jalinan pembuluh darah. Di bagian depan, jalinan pembuluh darah disebut sebagai pleksus Kiesselbach. Di bagian belakang juga ditemukan jalinan pembuluh darah. Bila pembuluh darah ini pecah, terlihat sebagai mimisan. Sebagian besar mimisan dapat berhenti dengan pertolongan sederhana atau bahkan berhenti sendiri. Yang sering terlihat menakutkan dan membuat ibu panik adalah bila anak mengalami muntah darah, padahal sebenarnya hanya memuntahkan darah yang tertelan. Demikian pula dengan batuk darah, bukan berasal dari paru melainkan karena batuk mendorong darah yang ada di tenggorokan. Penyebab 1. Penyebab paling sering adalah benturan atau kebiasaan mengkorek-korek hidung. 2. Udara panas dan kering menyebabkan selaput lendir hidung menjadi kering dan pecah. 3. Bila hidung tersumbat terus dan berbau busuk, mungkin disebabkan anak memasukkan suatu benda ke dalam hidungnya. 4. Sekat hidung yang bengkok, menyebabkan aliran udara kurang baik. Akibatnya selaput lendir hidung menjadi kering dan pecah. 5. Pilek dan alergi. Peradangan di rongga hidung dan membuang ingus terlalu keras dapat menyebabkan mimisan. 6. Mencium bahan kimia, misalnya asam sulfat, bensin, amonia. 7. Kadang-kadang mimisan adalah gejala penyakit darah, misalnya kurang trombosit, kurang faktor pembekuan, leukemia, dan lain-lain. Pada penyakit-penyakit tersebut, sering ada gejala lain misalnya pucat, biru-biru di kulit, dan lain-lain. 8. Mimisan pada orang dewasa dapat disebabkan merokok, tekanan darah tinggi, alkohol, atau makan obat yang mengencerkan darah. 9. Anak yang minum obat yang mengandung asetosal dan ibuprofen juga dapat mengalami mimisan karena darah menjadi kurang cepat membeku. Mencegah mimisan 1. Jangan mengkorek-korek hidung. 2. Jangan membuang ingus keras-keras. 3. Hindari asap rokok atau bahan kimia lain. 4. Gunakan pelembab ruangan bila cuaca terlalu kering. 5. Gunakan tetes hidung NaCl atau air garam steril untuk membasahi hidung. 6. Oleskan vaselin atau pelembab ke bagian dalam hidung sebelum tidur, untuk mencegah kering. 7. Hindari benturan pada hidung. Pertolongan pertama mimisan pada anak dan orang dewasa 1. Duduk, agar hidung anak lebih tinggi dari jantung. 2. Membungkuk ke depan sedikit, dan bernapas dari mulut. 3. Jangan tidur terlentang. Aliran darah ke hidung bertambah deras, dan darah dapat tertelan ke belakang. 4. Tekan hidung selama 5 menit. Yang ditekan adalah seluruh bagian depan cuping hidung, tepat di atas lubang hidung. 5. Tangan yang lain dapat digunakan untuk memberi kompres dingin menggunakan es pada tulang hidung, untuk memperlambat aliran darah ke hidung. 6. Bila setelah 5 menit masih berdarah, tekan lagi selama 10 menit. 7. Kalau masih tetap berdarah, bawalah anak ke ruang gawat darurat rumah sakit. 8. Bila sudah sering mengalami mimisan, dapat meminta campuran lidokain 4% untuk mengurangi nyeri dan epinefrin 1 : 10.000 untuk mempercepat darah berhenti. Pemasangan selama 10-15 menit seringkali sudah cukup. Semprotan hidung oxymetazoline 0.05% juga dapat membantu. Bagaimana dengan daun sirih? Daun sirih merupakan adstringent, yang berfungsi menciutkan pembuluh darah. Daun sirih dapat menolong, tetapi sterilitasnya kurang terjaga. Jangan-jangan mimisannya sembuh tetapi jadi mengalami infeksi. Tekan dengan jari akan lebih aman. Tolong segera Mimisan digolongkan ringan bila sumber perdarahan adalah dari bagian depan rongga hidung. Sementara mimisan yang berat terjadi bila sumbernya dari dalam atau belakang rongga hidung. Mimisan jenis ini harus lebih diwaspadai dan dicari tahu apa penyebabnya. Sekitar 90% kasus mimisan pada anak tergolong ringan, dan dapat diatasi sendiri di rumah. Jadi, begitu anak mimisan, lakukanlah segera tindakan berikut: 1. Minta anak duduk bersandar dengan kepala sedikit menunduk ke depan, agar darah tidak mengalir ke bagian belakang (darah yang tertelan dapat merangsang timbulnya batuk atau rasa mual sehingga anak muntah). 2. Kalau keadannya terlalu lemah, baringkan dengan meletakkan bantal di punggunggnya. 3. Jepit kedua cuping hidung dengan jari tangan selama sekitar 5 menit. Sementara itu mintalah anak untuk bernapas melalui mulut. 4. Bersihkan darah yang mengotori wajahnya. 5. Kompres dingin pada batang hidung juga bisa membantu menghentikan perdarahan. 6. Bila perdarahan belum juga berhenti, sumbat hidungnya dengan kain kasa atau sapu tangan yang bersih, lalu bawa anak segera ke dokter. Selama dalam perjalanan, usahakan agar anak selalu dalam posisi duduk menyandar. Satu hal yang perlu diingat dalam melakukan pertolongan adalah bersikap tenang. Kepanikan hanya akan membuat tindakan Anda jadi tidak rasional dan merugikan si kecil. AWAS, PERDARAHAN BERAT! Bila setelah 10 menit perdarahan masih berlanjut, apalagi disertai panas, sebaiknya segera bawa anak ke dokter. Karena, bisa jadi ini merupakan indikasi suatu penyakit serius, seperti demam berdarah, tumor ganas pada rongga hidung, kaker darah, atau haemofilia. Dokter akan mencari sumber perdarahan dengan bantuan alat pengisap untuk membersihkan hidung dari bekuan darah. Kemudian, hidung ‘disumbat’ tampon khusus untuk hidung selama 3-5 menit. Dengan cara ini dapat diketahui apakah sumber perdarahan dari depan atau belakang rongga hidung. Pada kasus-kasus tertentu diperlukan pemeriksaan laboratorium dan/atau radiologi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar